Serakah
31 Juli, 2008 at 9:03 pm hariesaja 3 komentar
ketika bilah bambu menusuk sarang
aku datang seperti doa burung pipit sakit
bukankah hanya buah mangga?
dan : aku segala yang kau runtuh.
*Banjarbaru, juni-juli 2008
3 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan ke ahsani taqwiem Batalkan balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. qori | 1 Agustus, 2008 pukul 6:56 am
saya menduga ini refleksi ketika anda waktu kecil dulu suka makan mangga?
2. blogsainulh | 1 Agustus, 2008 pukul 1:17 pm
mas, komentari puisi karya mahasiswaku dong di blogsainulh.wordpress.com. Kapan bookcafe dibikinkan blog?
3. ahsani taqwiem | 4 Agustus, 2008 pukul 2:50 pm
kasian mas, daripada majat mangga lebih baik beli aja di pasar
*kabur*