Nasehat Emak Soal Uang
5 Agustus, 2012 at 3:05 pm hariesaja 3 komentar
Emak saya bukan penyihir. Tapi kata-katanya bisa menyihir kehidupan saya, kemarin, hari ini dan kelak. Saya pikir setiap emak juga begitu bagi anak-anaknya. Jika itu tidak terjadi, saya pikir itu hanya soal bagaimana memaknainya saja.Â
Dus! Kali ini emak saya bernasehat perihal uang. Ya, uang. Banyak nasehat yang saya terima perihal benda bernama uang itu. Emak bilang, “Jangan terbiasa dengan uang, tapi juga jangan membiasakan diri tanpa uang,” ujarnya suatu kali di malam yang dingin dengan suara berat.
Saya tidak mengerti maksud perkataan emak. Selama ini saya memahami bahwa, orang-orang tua memang selalu banyak persediaan soal nasehat. Saya memakluminya bahwa, pengalamanlah yang menjadikannya demikian. jangan-jangan saya pun akan seperti itu jika tua kelak, mungkin. Lalu saya berpikir, pengalaman apa yang pernah emak jalani soal uang?
Nasehat adalah buah budi dari pengalaman pahit dan manis sekaligus. Memahami itu, maka belajar kepada nasehat adalah jalan lain menuju kebaikan.
Sebagai anak yang tahu persis bagaimana emak menjalani hidup, kadangkala ada jurang terjal siap melumat, kadang pula kerikil tajam siap menusuk. Hidup memang tak lepas dari roda keuangan. Lantas apa maksud nasehat emak tadi?
Jika Terbiasa dengan Uang
Kata emak, seseorang yang terbiasa dengan uang, maka ia akan menganggap uang adalah segalanya. Seakan-akan ia tak bisa berbuat apa pun tanpa uang. Jika itu terjadi, maka sendi-sendi kehidupan kita akan dinilai dengan uang. Itu berbahaya.
Jangan Membiasakan Diri Tanpa Uang
Kata emak, uang itu perlu tapi tidak diposisikan menjadi bagian sangat terpenting dalam menjalani hidup. Uang hanya perantara agar kehidupan berjalan lebih baik.
Saya mendengarkannya penuturan emak sambil manggut-manggut. Emak pun menambahkannya lagi dengan kalimat penutup semacam ini:
Saat kita tidak punya uang, saat itu pula kita harus pandai mengalahkan diri sendiri untuk membatasi keinginan kita. Membatasi bukan artinya menahan diri, karena bahaya akan muncul jika kita punya banyak uang.
Emak juga bilang. untuk bermimpi ‘seandainya banyak punya uang’ pun jangan dilakukan. Itu juga berbahaya. Karena ketika Tuhan mengabulkan kita untuk punya banyak uang, apa yang sudah kita andaikan tadi harus dipenuhi. Biasanya, saat banyak uang, kita lupa dengan semua perkataan yang sudah kita ucapkan saat tidak punya uang.
Satu lagi kata emak, orang yang terbiasa hidup dengan keterbatasan uang, saat punya uang maka kehidupannya akan berlangsung tidak stabil apabila tidak pandai membatasi keinginan. Semua ingin dibeli, semua ingin dimiliki, tanpa mempertimbangkan kebaikan bagi dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang terbiasa hidup dengan banyak uang, ketika masa paceklik datang – tak lagi punya uang banyak, hidupnya pun tak stabil jika tak pandai membatasi diri.
Itulah nasehat emak soal uang. Intinya, pandailah membatasi diri, dan melatih diri agar siap dalam situasi apa pun. karena uang bisa datang dan pergi tanpa permisi. Jangan (ber)Tuhan kepada uang!
Salam takzim
3 Komentar Add your own
Tinggalkan pesan sesuai konteksnya:
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Jefry | 3 Oktober, 2012 pukul 2:52 pm
Punya banyak uang bila tidka mengendalikannya bisa menjadi sumber masalah dan bila tidka ada uang juga bisa jadi sumber masalah..
Postingannya bagus sekali, nice share mas bro 🙂
2. ila | 16 Februari, 2013 pukul 2:01 pm
Jgn sampai kt dikendalikn uang. . . Uanglah ?ª?? hrs kendalikn
3. selena | 29 Januari, 2015 pukul 5:29 pm
Mari buruan bergabung bersama kami gan
Minimal deposit 50rb bonus 50rb berlaku kelipatan hingga 1juta
Dan kunjungi web kami gan http://www.mentaripoker.com/mentaripk/index.php
Dan dapatkan bonus2 menarik lainnya gan dan jangan lupa mengajak teman2 untuk bermian